Suara.com - Beberapa waktu lalu eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diledek mengalami sindrom Thanos oleh Juru Bicara Muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dira Martamin.
"Pernyataan Anies menunjukkan bahwa dia tengah terjangkit sindrom Thanos. Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintah antikritik," ujar Dira, Minggu (18/12/2022).
Celotehan Dira jelas menuai beragam respons. Gesekan antara kubu yang pro dan kontra Anies Baswedan semakin panas.
Karena itulah, tidak heran bila pernyataan dari elite PKB tentang Anies berikut ini membuat partai tersebut semakin menjadi sorotan.
Baca Juga: Ketua KPU Heran Dituding Biarkan Anies Baswedan Kampanye Dini: Dia Kan Bukan Siapa-Siapa!
Pasalnya Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB, Jazilul Fawaid, menyinggung soal peluang Ketua Umum-nya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan.
Dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Jazilul mengungkit kerja sama PKB dan Partai NasDem yang terjalin sudah sejak lama.
Menariknya lagi, Jazilul yang akrab disapa Gus Jazil menyebut partainya lebih lama berkoalisi dengan PKB daripada Partai Gerindra yang kini digadang-gadang akan membentuk poros politik dengannya.
"Terbuka kemungkinan. Kalau PKB sama NasDem sekarang itu kan teman koalisi di pemerintahan. Kalau koalisi di dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, NasDem dengan PKB itu sudah lebih lama berkoalisi dibandingkan dengan Gerindra," jelas Gus Jazil, dikutip Jumat (23/12/2022).
Gus Jazil menyoroti posisi bakal cawapres Anies yang masih kosong. Konon posisi ini tengah diincar oleh beberapa nama, mulai dari Agus Harimurti Yudhoyono hingga Ahmad Heryawan.
"Kan nggak bisa misalkan Anies maju sendiri tanpa wakil presiden. Meskipun partai yang cukup 20 persen, nggak ada wapresnya kan itu tidak boleh karena yang didaftarkan ke KPU itu adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden, bukan presiden saja," terang Gus Jazil.
Posisi inilah yang, menurut Gus Jazil, bisa jadi diambil oleh Cak Imin. "Tidak ada alasan untuk menutup diri selama semuanya dikalkulasi secara objektif rasional dan proporsional untuk kemenangan," kata Gus Jazil.
"Kemungkinan itu bisa dikompromikan. Kalau kita lihat sekarang koalisi kita bersama Gerindra. Kan Gerindra juga punya capres. Jadi di dalam koalisi itu tinggal duduk bareng dimusyawarahkan," tandas Wakil Ketua MPR RI ini.